PETA

PETA
lokasi PELITA`15

Selasa, 03 April 2012

manfaat puasa


Yang menyebabkan organ tubuh "menua" ternyata bukan semata usia, tetapi
adalah proses peracunan tubuh (toksifikasi) yang intensif apalagi di
lingkungan hidup kita sekarang ini, dengan segala "hidangan" instan.
Oleh karena itulah kita sering menjumpai orang yang usianya lebih tua
TETAPI tampak lebih muda dari yang usianya lebih muda. Itu bisa jadi
karena proses toksifikasinya lebih kecil atau dia sering melakukan
proses detoksifikasi (detoks). Bahkan dokter (dokter beneran, tapi
non-muslim) yang pernah saya jumpai di klinik cuci usus (colon
hydrotherapy) sekitar 8 tahun yang lalu di Bandung juga menyarankan
puasa!

Detoksifikasi (detoks) adalah proses pengeluaran racun atau zat-zat yang
bersifat racun dari dalam tubuh. Puasa merupakan salah satu metode
efektif detoksifikasi. Pembersihan dan detoks meningkatkan proses
alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita. Organ vital yang
menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif adalah usus
besar (pengeluaran) dan liver (detoksifikasi).

Hampir semua penyakit degeneratif dapat dihubungkan dengan kondisi
keracunan dalam saluran usus (intestinal toxemia). Mengapa? Karena
setiap jaringan dalam tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah
mendapatkannya dari usus. Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh kita akan
terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin
yang berada usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke
sel-sel di seluruh penjuru tubuh kita. Toksin-toksin inilah yang
menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan
degeneratif. Begitu juga menurunnya tingkat energi dan penuaan dini.
Pensiun dini (alias GSH) masih ada kompensasinya yg lumayan besar, nah
kalau penuaan dini ????


-----Original Message-----
From: M.Hidayat Umar, CITRA
Sent: Thu 8/18/2011 7:48 AM
To: Muslim-Member
Subject: Puasa di Mata Ilmuwan Non-Muslim

Puasa di Mata Ilmuwan Non-Muslim

Health News Tue, 16 Aug 2011 15:46:00 WIB

Written by Mia Azzahra



Moskow - Sejumlah besar sarjana non-Muslim dan ilmuwan telah menekankan
pentingnya puasa, menganggapnya sebagai suatu faktor penting bagi
kesehatan fisik manusia.



Di abad pertengahan, seorang ilmuwan terkemuka dari Roma kuno telah
menyoroti pentingnya puasa sebagai pengobatan pertama bagi
penyakit-penyakit yang diakibatkan kelebihan makan.



Pakar kesehatan Profesor Alexis Sophorin dari Rusia, berpendapat bahwa
puasa menyembuhkan segala macam penyakit, karena merupakan cara terbaik
untuk membersihkan tubuh dari zat racun (detoksifikasi).



Ia menulis dalam bukunya, "Pengobatan dengan cara berpuasa memiliki
manfaat khusus dan berguna untuk menyembuhkan anemia, kelemahan usus,
peradangan akut dan kronis, abses internal dan eksternal, TBC,
sclerosis, rematik, asam urat, sakit gembur-gembur, linu panggul,
(pengelupasan kulit), penyakit mata, gangguan gula, penyakit kulit,
masalah ginjal dan hati, dan penyakit lainnya."



Sedang Dr Jean Frumusan mengacu pada puasa sebagai pengobatan
pembersihan untuk seluruh organ tubuh secara seketika, menciptakan rasa
nyaman, ringan, dan menyenangkan.



Dalam buku Man The Unknown Creature, Dr Alexis Carrel menulis, "Puasa
mengarahkan gula darah ke hati, sehingga melepaskan lemak hipodermik
dari hati, kelenjar dan otot untuk dikonsumsi oleh tubuh."



Dia juga menekankan pentingnya puasa dalam semua sekte agama, mencatat
bahwa setelah perasaan utama kelaparan, kelemahan, atau agitasi, puasa
akan mencuci semua jaringan tubuh, mengaktifkan mereka untuk menjaga
keseimbangan internal tubuh.



Ilmuwan Prancis, Gounelle Pye, menyebut hampir 80 persen penyakit yang
terkait dengan fermentasi makanan di usus dapat diobati melalui puasa.



Ia menggarisbawahi satu bulan sebagai kesempatan yang baik untuk
melepaskan beban sistem pencernaan dari semua zat sampah yang menumpuk
di perut selama 11 bulan.



"Puasa juga merupakan pengobatan terbaik untuk penyakit yang tampaknya
tidak dapat disembuhkan dalam sistem pencernaan (gangguan pencernaan),
ginjal dan hati," katanya.



Sedang ilmuwan Amerika, Ignasi Carrio mengingatkan pentingnya puasa
sebagai penjamin terbaik dari kesehatan fisik manusia. Ia bahkan
menganjurkan semua pasiennya untuk menjauhkan diri dari makan dan minum
untuk sementara setiap tahun untuk menghentikan pertumbuhan mikroba
dalam tubuh. [rek]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar